Jockie Soerjoprajogo: Karya Seni Seharusnya Berpatokan pada Norma

Sabtu, 31 Januari 2015 - 10:32 WIB
Jockie Soerjoprajogo: Karya Seni Seharusnya Berpatokan pada Norma
Jockie Soerjoprajogo: Karya Seni Seharusnya Berpatokan pada Norma
A A A
MALANG - Perkembangan musik saat ini ternyata tak lepas dari pengamatan musikus legendaris Jockie Soerjoprajogo. Pria berusia 60 tahun ini memandang sudah banyak perubahan dalam blantika musik Indonesia.

Menurut dia, musik dari mulai era 1970-an hingga sekarang sudah jauh berbeda baik dari segi kualitas karya maupun pesan yang disampaikan dalam karya tersebut.

Jockie menilai, pada era 1970-an hingga 1980-an, karya-karya musisi pada era tersebut sangat berkaitan dengan persoalan yang terjadi di masyarakat. Sebab, untuk menciptakan sebuah lagu saja, mereka harus keluyuran atau pergi ke suatu tempat melihat dan mencerna fenomena yang terjadi di sekelilingnya. “Kalau saat ini orang sudah bisa membuat lagu di dalam kamar, di depan komputer,” papar saat sarasehan bersama para musisi di Malang, Jumat (30/1/2015).

Musikus yang tenar sebagai keyboardis God Bless ini juga memandang musisi sekarang secara skill maupun teknik sangat bagus, namun kepekaan terhadap lingkungan sekelilingnya kurang sehingga karya-karyanya hanya sepintas saja. “Musisi dulu lebih banyak menggunakan otak kanan dan mengasah imajinasinya sehingga musik dulu seperti hati yang berbicara,” tambah Jockie.

Dia mengaku rindu dengan karya musisi sekarang yang dapat menginspirasi orang banyak dan tidak berbau negatif. Sebab, karya musisi muda sekarang jauh dari norma etika dan budaya. Misalnya, banyak lagu-lagu yang liriknya bernuansa negatif seperti membenarkan perbuatan yang tidak benar.

Bagi Jockie, karya seni seharusnya berpatokan kepada norma dan tidak menjadi “sponsor” atau pembenaran terhadap perilaku negatif yang ada di masyarakat. ”Lagu-lagu dulu normal-normal liriknya,” ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5499 seconds (0.1#10.140)